Gamdi Tambunan SH Ketua LSM Warisan Orde Baru minta didampingi sekjen Sarman Haedi minta agar Hak Guna Usaha (HGU) perkebunan yang bermasalah dengan rakyat
dicabut, tangkap dan adili mafia tanah yang ada di Labura. Bahkan
pengunjuk rasa menuntut Bupati Labura mundur dari jabatannya jika tidak
mampu menyelesaikan konflik atau sengketa tanah di wilayahnya.Labuhanbatu Utara diantara perusahaan yang bermasalah dengan rakyat di
kabupaten itu adalah PTPN-3 Merbauselatan, Sawita Ledong Jaya (SLJ), UD
Abak, PT NAgali dan PT Smart Tbk Padanghalaban.
Apabila pemerintah tidak segera memberi solusi penyelesaian kasus
sengketa tanah di Indonesia, khususnya di Labura, diprediksi dalam
jangka waktu tertentu akan timbul gejolak besar-besaran. Bahkan karena
begitu ruwetnya situasi yang terjadi, revolusi tanah adalah jalan yang
tempuh petani satu-satunya.
Sejumlah besar kasus sengketa tanah antara petani dengan perusahaan
perkebunan umumnya mandeg di tangan pembuat dan pelaksana kebijakan
saratnya dengan kepentingan-kepentingan pribadi dan segelintir orang.
Kepentingan tersebut selalu menjadi alasan yang tidak pernah
terungkapkan secara terbuka, sehingga petani menjadi pihak yang kalah
dan perjuangan rakyat kecil itu “dipinggirkan”.
Maraknya kasus sengketa lahan tersebut akhirnya akan bermuara kepada merosotnya kepercayaan rakyat kepada pemerintah.
pemerintah punya banyak jalan keluar penyelesaian yang baik bahkan tidak
menimbulkan kerugian pihak manapun. Jalan keluar itu bisa dengan
relokasi, konversi dan lain lain.
“Ganti rugi hanyalah jalan terakhir,” ujarnya.
Menurutnya masyarakat petani berjuang sampai ada yang tewas karena tanah
bagi mereka masih seputar untuk kebutuhan hidup yang sangat mendasar
yaitu makanan.
Kalau rakyat sudah lapar, apapun bisa terjadi termasuk revolusi,” ucapnya.
Pemerintah diminta segera tanggap dengan memberikan solusi yang terbaik
dengan mengutamakan kepentingan rakyat. Eksekutif, legislatif, BPN,
warga petani dan pengusaha harus duduk bersama memecahkan masalah.
“Jika dibiarkan berlarut-larut, revolusi tanah menjadi satu-satunya
jalan keluar,” ucapnya, tanpa merinci pengertian revolusi dimaksud.menambahkan,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar